picture style: Nur Alfina (BEO XII)
21 april 2020, yah tepat hari ini kita memperingati kembali salah satu pahlawan negara Indonesia yang terkenal dengan kegigihannya dan semangatnya menebarkan kebaikan dipenjuru Indonesia. Raden Adjeng Kartini atau tepatnya Raden Ayu Kartini sosok perempuan pelopor feminisme di indonesia. Beliau dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Pada era ini semua perempuan di Indonesia selalu menjadikan kartini sebagai perempuan yang menjadi panutan karena dapat menyuarakan isi hati dan melawan ketidak adilan. Kita tau perempuan dan perannya sejak dahulu telah dianggap remeh bahkan tidak memilki tempat di kalangam masyarakat sosial. Posisi perempuan selalu dianggap kedua setelah laki-laki dan hal ini yang membuat perempuan selalu di anggap sebelah mata hingga era ini.
Mungkin sering kita mendengar kata-kata yang membuat perempuan semakin tersudut “sudah jangan jadi pemimpin kan masih ada kaum lelaki” kalimat ini sering kali kita dengar dimana saja. Hal ini membuat kaum lelaki semakin merendahkan posisi perempuan, mereka hanya menjadikan perempuan sebagai pemuasan sex dan dianggap lemah. Dewasa ini bukan hanya dari kaum lelaki yang melemahkan perempuan bahkan dari perempuan sendiri saling melemahkan baik menghina satu sama lain, tidak percaya dengan kemampuan perempuan itu sendiri dan termakan opini-opini dimana perempuan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kaum lelaki. Zaman jahiliyah bayi perempuan bahkan di bunuh karena dianggap fitnah dan membawa petaka, pemikiran ini masih ada sampai sekarang terbukti dengan berbagai kejadian mengerikan dimana perempuan ditindas, dilakukan kekerasan terhadapnya bahkan dibunuh tanpa alasan yang jelas.
Patriarki suatu paham dimana semua kendali dipegang oleh kaum lelaki. Seakan-akan mereka menguasai semua aturan hidup si perempuan dan berhak mengatur semaunya. Perempuam selalu direbut haknya dalam bicara, keluar bersosial, menjadi pemimpin, berpolitik bahkan hak kemanusiaanya juga direbut. Lemah, cengeng, manja, menyusahkan, bodoh, budak dan kata-kata buruk mana lagi yang bisa digambarkan pada kaum perempuan masa ini. Perempuan selalu diidentikkan dengan tiga hal sumur, dapur dan kasur. Lucu bukan? Sangat lucu dan memprihatinkan, perempuan tidak dikenal dengan kehebatanya dalam berkarya dan bersosial melainkan dengan hal-hal domestik yang semakin memperkeruh posisi perempuan. Kodrat perempuan mengandung, melahirkan dan menyusui, hal itu bukan berarti perempuan hanya terpenjara dalam zona tersebut. Sadar atau tidak sadar Indonesia telah menghadirkan perempuan-perempuan tangguh pembangun kehidupan bangsa seperti yang sudah dibahas diawal Raden Ajeng kartini, Raden Dewi Sartika tokoh perintis kaum pendidikan perempuan, kemudian Megawati presiden perempuan pertama di Indonesia yang terkenal dengan ketegasanya dan banyak deretan pahlawan serta pemimpin perempuan yang berjasa di Indonesia. Teruntuk ibuku, ibumu dan ibu kita semua, seorang perempuan yang sampai saat ini selalu kita kagumi dalam memimpin perekonomian keluarga, mengatur segalanya sehingga semua elemen keluarganya dapat hidup dengan baik. Ibu Yah contoh kecil perempuan yang besar dampaknya dan perannya dalam kehidupan. Lantas apa yang bisa kita jadikan dasar dalam memandang rendah makhluk tuhan paling indah ini?
Dalam kitab suci Al-quran telah dikatakan “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (An-nisa: 124). Islam telah memberi kejelasan bagi kita, diayat tersebut bahwa posisi laki-laki dan perempuan itu sama dihadapan tuhan. Bukan hanya 1 ayat yang menjelaskan tentang posisi perempuan melainkan banyak ayat lain, maka hal mana lagi yang bisa mendasari kita “perempuan” mempunyai rasa khawatir dan melemahkan diri sendiri.
Saya tidak mempunyai ilmu yang banyak dalam merangkai kata-kata lebih dalam lagi. Untukmu perempuan pembaca tulisan saya ini, saya hanya ingin mengucapkan selamat hari kartini perempuan hebat, cantik dan tangguh. Jadilah perempuan yang bisa dihandalkan dalam banyak hal, kamu mempunyai potensi diberbagai bidang, pemimpin, politik dan apapun itu. Sebagai salah satu makhluk yang sangat peka terhadap rasa, kamu harus bersyukur atas segala yang kamu miliki. Bentuk tubuh, warna kulit, kondisi keluarga akhh itu semua hanya serpihan-serpihan kecil yang tidak bisa melemahkan sosok perempuan. Ayok bangkit dan sadar bahwa tuhan menciptakan sosok perempuan dengan segala kelebihan dan potensinya. Mulai sekarang belajar, bersosial, baca buku tuntut ilmu yang banyak dan abdikanlah untuk nusa, bangsa dan agama. Kamu bisa, aku bisa kita semua bisa. Terakhir untukmu kaum lelaki yang membaca tulisan saya ini saya harap anda bukan termasuk lelaki yang melemahkan kaum kami, seperti langit dan tanah. Kalian dan kami mempunyai posisi dan peran yang sama-sama penting dalam kehidupan di bumi. Jangan melarang, membentak, merampas hak dan membatasi kami.
Terimakasih ibu kartini engkau akan tetap menjadi panutan kami untuk menegakkan keadilan dan membuktikan perempuan bisa dalam segala hal. Langit menurunkan hujan dan tanah menumbuhkan tanaman. Habis gelap terbitlah terang. kartini masa depan masih banyak teruslah berkaya. Bunga revolusi, Tuhan bersama kita semua.
.
.
Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam
-R.A kartini
Salam hangat penulis belajar
Nur Alfina
1 comment
tulisannya sangat menariik untuk dibaca. sebagai perempuan jangan berpikiran kalau perempuan itu percuma sekolah tinggi kalau nanti nyemplungnya didapur juga. sebagai perempuan sepatutnya seperti RA Kartina yang juga ikut membela dan mengharumkan nama ibu pertiwi.