Apa kabar?
Duhai karib yang di kekang oleh sekat
Sepertinya terlalu sibuk meredam badai
Bak runtunan hujan yang merundukkan
Mungkin banyak resolusi yang luruh
Menciptakan pilu yang membekas
Menguliti hati yang penuh asa
Sedangkan rangkaian diksi perjuangan telah usai dituturkan
Bulan dan Bintang pun sepertinya mulai muram
Semesta ikut menelanjangi kekelamanya
Menyisih, acuh pada rintihan yang memijaknya
Lari menuju dasar yang tak di jamah oleh netra
Kawan, aral akan terus mendandangi wahana yang disusuri
Tak hirau usahamu
Jangan biarkan ambisi merebut raga
Apalagi mengalahkan bahagia
Teruntuk jiwa yang letih, kemarilah!
dirimu adalah penggugur risaumu
Istirhatkan ragamu sejenak
Nikmati sapaan angin yang melambai
Terutuk kalian, terima kasih masih berjuang
Kuatkan pundakmu
Larimu jangan terlalu kencang
Sesekali berjalan dan nikmati saja senja yang akan pamit
Penulis: Nita Amriani