Unit Kegiatan Mahasiswa Riset Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (UKM RITMA) UIN Alauddin Makassar Periode 2022 melangsungkan kegiatan Pelantikan, Upgrading, dan Rapat Kerja (Raker) pada Jum’at-Ahad, 4-6 Februari 2022.
Tema yang diangkat yaitu “Reaktualisasi Semangat Berorganisasi yang Aktif, Inovatif, serta Solutif demi Menjaga Amanah & Tanggung Jawab”. Tentu saja tema ini diharapkan agar semangat ber-RITMA para Pengurus tetap terjaga dengan terobosan ide yang inovatif dan dapat mengembang amanah sampai akhir kepengurusan untuk pengurusan yang lebih baik.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yang dilaksanakan di 2 tempat. Pada hari pertama dilaksanakan Pelantikan & Upgrading yang dilaksanakan di Lt. 1 Fakultas Syariah dan Hukum. Pada hari kedua dan ketiga dilaksanakan Raker di Kamboja Waterpool, Gowa.
Acara pembukaan pelantikan dan Upgrading dimulai dengan pembukaan secara formal dengan dihadiri oleh beberapa tamu undangan utamanya UKM-UKM yang ada di UIN Alauddin Makassar.
Selepas pelantikan dilanjutkan Upgrading 4 materi yaitu Job Description, Keorganisasian, Kepemimpinan, dan Kesekretariatan untuk pengurus baru UKM RITMA UIN Alauddin Makassar periode 2022.
Pemateri Kepemimpinan yang dibawakan oleh Fadlan Nasurung S.Hum menjelaskan bahwa kita belum bisa memahami organisasi kalau belum mengenal diri sendiri.
“Organisasi tidak bisa kita jalani klo kita belum tahu diri sendiri,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam menjalin komunikasi antar pengurus perlu melakukan pendekatan kekeluargaan.
“Komunikasi sebagai keluarga, sebagai manusia bukan sebagai struktur,” harapnya.
Salah satu founder RITMA, Suherman menyampaikan dalam acara pembukaan Rapat Kerja yang dilaksanakan pada 5 Februari 2022 di Kamboja Waterpool kepada pengurus baru Ritma untuk tetap melanjutkan perjuangan para senior terdahulu.
“Buat sesuatu yang berbeda dengan senior kalian. Jangan sampai di tangan kalian RITMA vakum maka kalian berdosa mengingat perjuangan senior sebelumnya,” harapnya.
Selain itu, ia menambahkan agar para pengurus tetap menjaga eksistensi RITMA.
“Tetap pertahankan eksistensi RITMA sampai sekarang,” tutupnya.