Bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat kehidupan. Berbagai macam mikroorganisme maupun makroorganisme hidup di dalamnya. Dalam kehidupan sehari-hari sendiri, manusia sangat bergantung pada air, udara, dan tanah. Peran air dalam kehidupan sangat penting. Utamanya dalam menjaga agar siklus kehidupan berjalan stabil. Baik itu bagi manusia, hewan, maupun bumi itu sendiri. Kehadiran air begitu penting.
Jika lautan menghilang (baca: air), semua kehidupan yang ada di dalamnya pasti akan musnah. Benua akan menjulang yang disebabkan oleh tabrakan lempeng tektonik disertai cekungan-cekungan dan bumi akan terasa sangat panas. Tumbuhan-tumbuhan akan langkah, atau bahkan musnah? Bagaimana dengan manusia? Sebagai makhluk yang tubuhnya terdiri dari 70% komponen air tentu akan kesulitan beradaptasi. Bumi pun demikian, karena komponen bumi juga terdiri dari 71% air, dan 97% air di bumi terdiri dari lautan. Apalagi kondisi yang ekstrim dipastikan manusia tidak dapat bertahan, dan lama kelamaan akan punah. Bumi akan nampak sebagai planet mati tak berwarna. Tak akan lagi ada yang namanya hujan. Karbondioksida yang selama ini tertahan oleh air laut akan menyebar luas. Tak ada lagi yang stabil. Sangat mengerikan.
Kita mestinya harus bersyukur, karena hal-hal di atas hanyalah sebuah pengandaian. Nyatanya air masih berlimpah ruah, dan kita masih bisa mengurasnya. Yah, kita hanya sekedar menggunakannya tanpa berusaha untuk melestarikannya. Berbagai upaya kita lakukan agar air tercemar, bukan malah sebaliknya. Penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi salah satu penyebab air dapat tercemar dan efek sampingnya dapat merusak ekosistem air dan bahkan merusak lapisan atmosfer.
Padahal air memiliki peran yang sangat besar bagi ekosistem. Manusia menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan, tumbuhan membutuhkannya agar tetap hidup, hewan membutuhkannya sebagai bagian dari kehidupannya, dan bumi menjadikan air sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengannya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, selayaknya kita menjadi semakin bijak menyikapi fenomena sekitar. Menjadi lebih peka dengan keadaan, alih-alih menjadi buta pemahaman. Mari kita lestarikan air dengan menjaga pola hidup yang bersih, dan menggunakan sesuatu seperlunya saja. Karena air itu makhluk dan semua makhluk harus diperlakukan selayaknya.
Selamat hari ‘Air Sedunia’, 22 Maret 2022. Hargai air, sebagaimana kita menghargai kehidupan itu.