Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami’ adakan kegiatan Kajian Moderasi Beragama Part 1 (Jumat/11/06/2021)
Kajian kali ini mengangkat tema “Memahami Pluralitas Masyarakat Indonesia” dengan 2 narasumber yaitu Bapak Pdt. Dr. Jhon C. Simen. M. Th. M.Hum yang merupakan Direktur Pasca Sarjana STT INTIM Makassar dan Bapak Drs. Wahyudin Halim, MA, Ph.D yang merupakan Dosen pada Program Studi Agama-Agama UIN Alauddin Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui platform zoom dengan sasaran yaitu Mahasiswa.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Kastrad, agar masyarakat umum khususnya mahasiswa lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan Agama atau biasa disebut dengan Toleransi Beragama
Ketua Umum LDK Al-Jami’ Rahmatullah Syabir menyampaikan bahwa bagaimana cara pandang sebagai umat beragama yang tidak ekstrim ke kanan dan tidak ekstrim ke kiri juga tidak fanatik terhadap agamanya.
“Memahami pluralitas masyarakat sebenarnya bagaimana kemudian kita menyikapi perbedaan-perbedaan agama agar tidak terjadi yang namanya perpecahan permusuhan yang mengatasnamakan agama, bagaimana cara pandang kita sebagai umat beragama berimbang dan tidak berlebihan, tidak ekstrim ke kanan dan tidak ekstrim ke kiri, inilah yang kemudian mengapa kita menghadirkan kajian moderasi beragama ini agar teman-teman yang condong untuk fanatik terhadap agamanya ini bisa memahami bahwasanya kita tidak satu agama di negara yang beragam ini makanya timbul kemudian pendiri bangsa kita menghadirkan yang namanya Pancasila, di situ ada semboyan bhinneka tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu,” ucap Rahmat
Narasumber pertama, Drs. Wahyudin Halim, MA, Ph.D mengapresiasi kegiatan yang diadakan UKM LDK Al-Jami’ mengembangkan program yang aktual dan diperlukan saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi kepada UKM LDK Al-Jami’ karena mengembangkan program yang lebih aktual dan diperlukan saat ini yaitu moderasi beragama. LDK Al-Jami’ bisa membuktikan bahwa lembaganya itu melakukan kegiatan keluar dari tempurung atau zona nyamannya dengan mengulas soal-soal yang lebih mencerminkan wawasan pengurus yang terbuka yang inklusif dan pluralis,” ucapnya
Lanjutnya ia berharap agar masyarakat Indonesia, berusaha memahami perbedaan-perbedaan di tengah keragaman sosial dan perbedaan agama.
“Kita mampu berusaha aktif memahami perbedaan-perbedaan ditengah kita yang di mana mulai dari keberagaman sosial ataupun perbedaan dari agama, mari kita mengetahui mari kita menyadari, mari kita mensyukuri, mari kita merayakan, dan mengambil manfaat dari pluralitas bangsa Indonesia dari segi agama dan dari segi keragaman etnik,” Tegasnya
Kemudian Nara sumber kedua yaitu Bapak Pdt. Dr. Jhon C. Simen. M.Th. M.Hum menyampaikan bahwa pluralisme tidak harus dimengerti sebagai semua agama sama saja, saudara Muslim atau orang Kristen pun juga menolaknya.
“Bicara pluralitas maka sebenarnya kita bicara fakta sosiologis, bahwa kita hidup di dalam masyarakat majemuk, baik dari suku, ras, adat agama, kepercayaan dan lainya sedangkan pluralisme yaitu sikap terbuka dan selalu menjunjung tinggi kemajemukan melalui toleransi dialog dan kesediaan untuk bekerja sama jadi sebetulnya nya suatu dokumen yang dikeluarkan oleh persekutuan gereja-gereja di Indonesia maka dokumen ini mengatakan bahwa pluralisme tidak harus mengerti sebagai semua agama sama saja karena kalau pengertiannya semua agama sama saja maka sebetulnya tidak hanya ditolak oleh saudara Muslim tetapi orang Kristen pun menolaknya,” Tegasnya
Maka kegiatan kajian yang diadakan UKM LDK Al-Jami’ berharap agar masyarakat terkhusus mahasiswa bersikap dengan sewajarnya.
Penulis: ST Nurhidayah
Editor: Muh.Ilham Anugrah