Makassar, 6 November 2024 – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Sultan Alauddin bekerja sama dengan Rumah BUMN Makassar menggelar Workshop Pelatihan Sablon Baju yang diadakan di Rumah BUMN Makassar, Jl. Dr. Ratulangi, Makassar. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan sablon, baik dari segi desain maupun teknik produksi, agar mereka lebih siap menghadapi tuntutan pasar atau bahkan memulai usaha mandiri. Kegiatan ini dimulai pada pukul 13.30 WITA dan dihadiri oleh pengurus, anggota baru, dan pengawas yang antusias untuk belajar sablon.
Ketua Umum UKM KOPMA Sultan Alauddin Tahun Buku 2024, Raehan Ramdhani, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini bisa menjadi ajang bagi mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori tetapi juga mengaplikasikan teknik sablon secara langsung. “Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk membuka peluang usaha mandiri dan meningkatkan kreativitas,” ujar Raehan.
Sementara itu, Acmad Fakar, pemateri sekaligus owner dari Ruang Jenaka dan alumni UKM KOPMA Sultan Alauddin, turut memberikan motivasi bagi para peserta. “Semoga dengan kegiatan ini, teman-teman mahasiswa dapat lebih bersemangat dalam memulai bisnis mereka sendiri, meskipun kecil-kecilan. Yang terpenting adalah bagaimana mereka mampu melihat peluang yang ada,” kata Acmad Fakar pada sesi kegiatan berlangsung.
Rangkaian kegiatan pelatihan ini dimulai dengan pengenalan terhadap berbagai jenis sablon, bahan baju, dan material sablon yang digunakan dalam industri. Acmad Fakar sebagai pemateri memberikan paparan mendalam tentang jenis-jenis teknik sablon, diikuti oleh sesi desain menggunakan aplikasi Corel Draw yang memungkinkan para peserta menghasilkan desain sablon yang dapat diaplikasikan langsung ke produk.
Peserta juga mendapatkan merchandise berupa kaos, tote bag, dan stiker sablon sebagai media praktik dan tentu saja dapat dibawah pulang. Dalam sesi praktik, pemateri memandu peserta mempelajari teknik sablon secara langsung. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba proses sablon satu per satu, sehingga mereka bisa memahami setiap tahapannya secara detail.
Selain itu, pelatihan ini juga menyertakan sesi branding, di mana peserta diajarkan cara menambah nilai pada produk sablon yang dihasilkan. Sesi ini bertujuan agar peserta memahami pentingnya branding dalam menarik minat pasar dan menambah nilai jual produk.
Ryan Anugrah, Kepala Staf PSDA yang juga bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan ini, berharap pelatihan ini dapat terus memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan mereka di bidang sablon. Dengan keterampilan yang diperoleh, mahasiswa diharapkan dapat lebih percaya diri dalam melihat peluang di dunia bisnis kreatif, khususnya sablon baju.
Pelatihan sablon ini menjadi langkah awal bagi para mahasiswa dalam memahami lebih jauh tentang industri kreatif dan memberi mereka pengalaman langsung dalam menghasilkan produk yang bernilai jual. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi dunia bisnis dan menjadi lebih mandiri dalam menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.